Senin, 28 September 2015

SEP Turki Part 1

Koper, tas, jahim HMF, dan surat undangan SEP Turki
Bandung-Jakarta, 28 Juni dengan ditemani ayah dan ibu, ketika itu adalah shaum Ramadhan hari ke-1, perjalanan dari Bandung menuju Jakarta.

Jakarta, 28 Juni 2014 malam, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, untuk keberangkatan menuju Kuala Lumpur, Malaysia, dengan menggunakan Air Asia, bersama Putri dan Wiji. Tidak ada direct flight untuk keberangkatan dari Jakarta menuju Turki, sehingga kami harus singgah sebentar di Malaysia dengan menggunakan pesawat berbeda.

Tiba di Bandara KLIA 2 Kuala Lumpur, Malaysia pukul 00.00 waktu setempat
Kuala Lumpur, Malaysia, 29 Juni pukul 00.00 waktu setempat, tiba di KLIA 2. Disana kami dijemput oleh Ranti dan saudaranya, yang sudah terlebih dahulu berada disana, menuju apartemen saudaranya di daerah Nilai, untuk beristirahat sejenak. Kami sempat sahur bersama dengan kawan-kawan dari saudaranya Ranti sebelum kemudian melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Tiket Pesawat KL-Doha





Kuala Lumpur-Doha, 29 Juni pukul 08.45 pesawat Qatar Airways yang kami tumpangi lepas landas meninggalkan negeri Melayu menuju tempat transit pertama, yaitu Doha, Qatar. Di dalam pesawat kami, kecuali Ranti yang tengah berhalangan telah berniat untuk berpuasa. Namun, godaan untuk berbuka muncul setelah perjalanan beberapa jam di udara. Pemandangan yang indah dari balik jendela pesawat awalnya mampu mengalihkan fokus kami dari bau sedap makanan pesawat yang dihidangkan oleh pramugari. Akhirnya kami bertiga goyah dan memanfaatkan rukhsah (keringanan) sebagai orang yang tengah berada dalam perjalanan untuk membatalkan shaum kami hari itu. Meskipun terik matahari menyilaukan, namun udara di dalam kabin pesawat terasa sangat dingin, sehingga membuat rasa lapar semakin menjadi-jadi hahaha. Makanan di dalam pesawat sangat menggugah selera. Disajikan dengan hangat dan dapat meminta minuman sepuasnya. InsyaAllah kami akan puasa qadha segera setelah tiba di Indonesia hehehe Beberapa pemandangan dari atas pesawat yang sempat saya abadikan.

sandwich isi ayam yang super enak

Nasi yang lebih lonjong daripada nasi biasa, rasanya enak dan menunya komplit, refill minuman sepuasnya
menu makanan di pesawat :
menu roti dengan kentang dan ikan hangat 
Doha from the air
Boneka besar di bandara Doha

Langit Doha yang cerah
Doha-Istanbul, 29 Juli, tengah hari, nampaknya matahari di Doha tengah terik-teriknya. Namun pemandangan dari atas pesawat menjadi lebih jelas dan indah. Di dalam Bandara, ada boneka besar yang menjadi pusat perhatian dari Bandara ini. Berikut gambar bonekanya yang sangat besar. Kami transit sebentar di Doha, kemudian melanjukan perjalan menuju Istanbul. Kami tiba di Bandara Ataturk, yang merupakan bandara utama di Istanbul. Nama tersebut diambil dari nama presiden Turki. Setibanya di Istanbul, kami dijemput oleh teman dari PPI Turki.
Dari kiri : Ranti, Risma, Putri, dan Wiji tiba di Istanbul
Sebelumnya, saat kami masih di Indonesia, kami sudah bergabung melalui akun jejarin sosial PPI Turki dan berkenalan dengan beberapa diantaranya, sehingga kami mendapat banyak bantuan selama di Turki. Kami sempat mampir ke salah satu kedai kebab sambil menunggu jadwal keberangkatan travel kami menuju Ankara, kota tujuan kami. Kami berfoto bersama pelayan kedai tersebut yang tampak ramah dan antusias menyambut kami.... to be continued
Donner, artinya berputar. Makanan berbahan utama daging yang cara memasaknya diputar di panggangan.

Penjual kebab yang ramah menyapa kami

Salad sayur sebagai teman makan kebab kami

Kebab Et (daging sapi) dengan rotinya. Rasanya agak berbeda, agak asam.

Berfoto bersama pelayan yang ramah dan teman-teman PPI Turkiyang menjempur di Istanbul



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Idemu, memberiku inspirasi baru